Ketika aku berlari dan terus berpacu.
Kuteringat ada sesuatu yang tertinggal,
Maka aku kembali lagi untuk mengambilnya.
“Aku kembali”
Dan perempuan yang sangat cantik di hadapanku masih membelalakan matanya.
Aku tahu dia sangat kaget saat ini,
Aku menyaksikan bulir-bulir air yang ingin tumpah dari sudut matanya.
Keterkejutan yang sangat ingin kuhindari.
“Kenapa..?”
Setutur kata yang lembut meluncur dari bibirnya,penuh emosi.
Sekejap ia menangis di hadapanku.
“aku sudah menikah..”
aku tidak kaget-sama sekali-ketika ia mengatakan hal itu.
menikah kapan, dengan siapa, sudah memiliki anak atau belum-
bahkan sekedar iseng bertanya saja aku tidak ingin.
“kenapa kau kembali?”
aha..!itulah kata-kata yang sedari tadi aku ingin mendengarnya!
“aku tertinggal sesuatu..”
tanpa berfikir panjang aku mengeluarkan benda itu dari sakuku.
dia terpekik kaget.
“untuk apa?”
sekelibat bayangan tentang kau dan aku terekam lagi di kepalaku..
“mengapa dulu kita bersama?
dan akhirnya kita berpisah..
mengapa ada kenangan yang begitu indah,
hingga terasa pahit untuk saat ini bila kuputar..?”
aku menarik pelatuk pistolku.
“DOR”
kutembakkan langsung di wajahnya.
darah menyiprat ke baju dan tubuhku..
engkau yang cantik pun terjungkal dengan pasrah..
“aku tertinggal sesuatu..suatu pekerjaan untuk melenyapkanmu, demi menghapus segala kenangan yang luar biasa menyakitkan”
dan aku kembali berlari..
dengan nafas lega………..
…jika aku tak bisa bahagia, maka kaupun tak berhak…